Pria Ditemukan Tewas Mengapung di Kali Maro, Polisi Duga Bunuh Diri

Mata Rajawali, 24 Oktober 2025 – Warga Kampung Nggolar, Distrik Merauke, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat pria mengapung di aliran Kali Maro pada Jumat (24/10/2025) pagi. Korban diketahui berinisial MS (60), warga Jalan Kelapa Lima, Kelurahan Kelapa Lima, Kabupaten Merauke.

Penemuan jenazah tersebut pertama kali dilaporkan oleh Moses Tembua (27), warga Kampung Nggolar, sekitar pukul 07.15 WIT. Saat itu, Moses bersama adiknya, Yohakim, tengah memeriksa jaring ikan yang mereka pasang di kali. Mereka dikejutkan oleh sosok tubuh pria yang sudah mengapung dan menunjukkan tanda-tanda pembusukan.

Bacaan Lainnya

“Kami lihat tubuhnya sudah mengelupas, lalu langsung lapor polisi,” ungkap Moses di lokasi kejadian.

Mendapat laporan tersebut, tim gabungan dari Satuan Reskrim Polres Merauke, Satuan Polairud, dan Basarnas Merauke segera menuju lokasi menggunakan speedboat. Proses evakuasi berlangsung sekitar pukul 10.20 WIT di area belakang Kampung Nggolar.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa ke Pelabuhan Perikanan Kelapa Lima, kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Merauke untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Petugas Unit Identifikasi menemukan KTP atas nama MS di saku celana korban. Dua anggota keluarga korban, masing-masing berinisial N dan S, datang ke rumah sakit dan mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut benar anggota keluarga mereka.

Hasil pemeriksaan luar (visum et repertum) yang dilakukan oleh dr. Shinta Maharani menunjukkan bahwa tubuh korban telah mengalami pembusukan 100 persen dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Selain itu, polisi menemukan dua lembar surat yang diduga ditulis korban sebelum meninggal dunia, berisi permohonan maaf kepada keluarga serta ucapan perpisahan.

Berdasarkan keterangan keluarga, korban mengidap penyakit TBC dan sempat menjalani perawatan medis sebelum peristiwa tersebut terjadi.

Kepala Unit Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Merauke, IPDA Sewang, membenarkan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan saksi, dan barang bukti mengarah pada dugaan korban meninggal akibat bunuh diri.

“Dari hasil olah TKP, keterangan saksi, dan barang bukti berupa surat yang ditemukan, kuat dugaan korban meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara melompat ke Kali Maro,” jelas IPDA Sewang.

Saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Merauke untuk proses administrasi penyerahan kepada pihak keluarga guna dilakukan pemakaman. (DWL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *