Mata Rajawali, 28 Oktober 2025 — Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menegaskan bahwa ketahanan sosial budaya merupakan salah satu aspek terpenting dalam memperkuat ketahanan nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur Apolo saat membuka kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan yang digelar di Auditorium Thobias Mbeare, Kantor Bupati Merauke, pada Selasa (28/10/2025).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebagai bagian dari program penguatan wawasan kebangsaan di daerah otonom baru, termasuk di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Dalam sambutannya, Apolo menjelaskan bahwa ketahanan nasional mencakup berbagai sektor, di antaranya ketahanan pangan dan ketahanan sosial budaya. Namun menurutnya, ketahanan sosial budaya memiliki peran paling vital dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Ketahanan sosial budaya itu ibarat sistem imunitas tubuh manusia,” ujarnya. “Jika ancaman datang dari luar, bisa dihadapi dengan pertahanan fisik seperti TNI dan Polri. Namun jika ancaman muncul dari dalam komunitas kita sendiri, maka harus dihadapi dengan memperkuat imunitas sosial,” tambahnya.
Apolo menegaskan, imunitas sosial dapat ditumbuhkan melalui silaturahmi, paguyuban, saling menghargai, dan menghormati antar-elemen masyarakat. Cara-cara represif, kata dia, tidak akan efektif menghadapi ancaman yang bersumber dari dalam masyarakat.
“Oleh karena itu, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkaya khazanah budaya dan memperkuat wawasan kebangsaan kita,” ujarnya.
Gubernur Apolo juga berharap kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman kebangsaan yang komprehensif, terutama bagi generasi muda.
“Bangsa kita bisa kuat jika memiliki wawasan kebangsaan yang utuh dan menyeluruh,” katanya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025, serta mendukung Asta Cita pertama Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yakni memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Apolo mengajak pelajar dan mahasiswa di Papua Selatan untuk aktif mengikuti kegiatan kebangsaan seperti ini agar memiliki kesadaran dan semangat nasionalisme yang kuat.
“Wawasan kebangsaan harus terus ditanamkan kepada generasi muda sebagai modal utama ketahanan nasional di masa depan,” tandasnya. (DWL)



































