Mata Rajawali – Dalam rangka memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan, sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Frits Tobo Wakasu, mempunyai kewajiban untuk menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula Wojtyla kantor Keuskupan Agung Merauke – Kelapa Lima, 30/6/2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh 170 peserta yang terdiri dari berbagai elemen kepemudaan, mahasiswa, dan pelajar agar dari dini hari sudah dapat memahami tentang empat pilar kebangsaan.
Dalam pemaparannya, Frits Tobo Wakasu berpesan bahwa hal tersebut merupakan dasar, dan yang terpentingnya agar tidak punah nila-nilai dasar tersebut, maka pemahaman serta pengamalan Empat Pilar Kebangsaan dalam berkehidupan sebagaimana yang telah di amanahkan oleh para pejuang kita, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Empat Pilar ini adalah tiang penyangga utama rumah besar yang namanya Indonesia. Jika kita tidak pahami dan amalkan secara konsisten, maka kehidupan berbangsa kita akan rapuh, atau terkontaminasi dengan pemahaman idiologi lain,dan sebagai warga negara yang baik kita harus mempertahankan idiologi yang ada ini.” Tegas Frits.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta. Salah seorang tokoh pemuda, Dullah Banyal, mengaku bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menanamkan kembali semangat cinta tanah air, terlebih kepada generasi muda.
Sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta berkesempatan menyampaikan pandangan, pengalaman, serta aspirasi terkait penguatan nilai-nilai kebangsaan di tingkat lokal.
Melalui kegiatan ini, Frits Tobo Wakasu berharap semangat persatuan, toleransi, dan gotong royong terus tumbuh di tengah masyarakat demi Indonesia yang lebih kuat dan harmonis.
Pada kesempatan yang sama. Sebagai seorang senator, Frits Tobo Wakasu mengatakan bahwa harus bisa memberikan jawaban dan harapan kepada masyarakat. Salah satunya seperti mengusulkan pendidikan gratis kepada pemerintah daerah, khususnya Papua Selatan untuk dibebaskan biaya pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, sebab ini untuk mencetak sumber daya manusia kedepan nantinya.
Lanjut, beliau mengatakan bahwa, jangan sampai biaya pendidikan menjadi halangan bagi generasi muda Papua Selatan untuk tidak bisa eksis dalam memajukan diri, sebab pelajar atau mahasiswa berbenturan dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi, yang akhirnya mereka tidak dapat menyelesaikan studi dengan baik. Oleh karena itu pemerintah harus bisa membebaskan biaya pendidikan. Contohnya pada daerah-daerah lain sudah membebaskan biaya pendidikan. Harapan beliau sebagai seorang senator, Pemerintah Papua Selatan kiranya dapat membebaskan pendidikan dari SD hingga Perguruan Tinggi. (DWL)