Anggota DPR Papua Selatan, Ibu AL Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis

Anggota DPR Papua Selatan, Almar’atus Solikah, S.Hi., M.Ap, sebagai pemateri dalam forum Latihan Khusus Kohati (LKK) di Aula Hotel Panda, Jalan Noari, Senin (15/7).

Mata Rajawali – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Selatan, Ibu Hj. Almar’atus Solikah, S.Hi., M.Ap, hadir sebagai pemateri dalam forum Latihan Khusus Kohati (LKK) yang diselenggarakan di Aula Hotel Panda, Jalan Noari, Senin (15/7).

Dalam kesempatan tersebut, Ibu yang akrab disapa ini mengangkat tema “Pengarusutamaan Gender dan Keadilan Gender” sebagai upaya memperkuat peran perempuan, khususnya mahasiswa, dalam ruang publik dan pengambilan keputusan.

Bacaan Lainnya

Di hadapan para peserta yang merupakan kader Korps HMI-Wati (Kohati), Ibu AL menyampaikan keprihatinannya atas masih minimnya keterlibatan perempuan dalam posisi strategis, baik di sektor pemerintahan, politik, maupun sosial kemasyarakatan.

“Perempuan sering kali masih diposisikan sebagai pelengkap, bukan pengambil keputusan. Padahal, kita punya kapasitas yang sama dan bahkan perspektif yang lebih holistik dalam menyikapi persoalan bangsa. Kehadiran perempuan di ruang publik bukan hanya penting, tapi juga mendesak,” tegasnya.

Selain memaparkan konsep pengarusutamaan gender, Hj. Almar’atus juga membagikan pengalaman pribadinya dalam menembus arena politik yang selama ini didominasi laki-laki.

Ia mendorong para peserta untuk tidak ragu mengambil peran, serta terus membekali diri dengan pengetahuan dan keberanian serta iman dan taqwa.

Diskusi berlangsung interaktif, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan tanggapan dari peserta yang antusias menyambut tema tersebut. Para peserta mengaku mendapatkan inspirasi baru dan dorongan semangat untuk lebih aktif memperjuangkan isu-isu kesetaraan di lingkungan masing-masing.

“Terima kasih atas diskusinya, adik-adik. Semoga apa yang kita bicarakan hari ini membawa manfaat dan bisa menjadi bekal untuk kiprah kalian ke depan,” tutup Bu AL penuh harap.

Kegiatan ini menjadi salah satu momentum penting dalam upaya menumbuhkan kesadaran gender di kalangan mahasiswa, sekaligus membangun fondasi kepemimpinan perempuan yang progresif dan responsif terhadap persoalan bangsa. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *